Kamis, 03 Maret 2011

tulisan softskills pendidikan kewarganegaraan bagian 1 (konflik

Tunisia dan Mesir Terinspirasi oleh Indonesia
Publik | February 19, 2011 at 20:12

20110202085721733 Tunisia dan Mesir Terinspirasi oleh Indonesia
19 Februari 2011 19:52 WIB

MAKASSAR: Gejolak politik yang terjadi di Timur Tengah, khususnya di Tunisia dan Mesir, tidak berdiri sendiri. Kedua negara itu langsung atau tidak langsung terinspirasi perjuangan demokrasi yang dilakukan mahasiswa Indonesia pada 1998.

Indonesia hidup dengan suku dan etnis beraneka ragam, namun dalam bingkai negara demokrasi. “Ini adalah real story, saat Indonesia pada 1998 berubah menjadi sebuah negara demokrasi,” kata Duta Besar Palestina untuk Indonesia Fariz Medhawi ketika berbicara dalam Simposium Internasional yang bertajuk Palestina sebuah Pesan Kemanusiaan dalamSeruan Keadilan untuk Dunia yang dibuka oleh Rektor Universitas Hasanudin (Unhas) di Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (19/2).

Dalam kuliah umum bertajuk Palestina Masa Lalu, Kini dan Prospek Masa Datang, Medhawi juga menyebutkan permasalahan konflik antara Palestina dengan Israel berpangkal pada posisi Palestina yang sangat strategis, peranan keyakinan, gerakan Zionis, dan joint venture (Israel).

Ia menegaskan, penduduk Palestina saat ini 440.000 jiwa. Dari jumlah itu, 384.200 beragama Islam, 39.600 beragama Kristen, dan 13.000 jiwa merupakan komunitas Yahudi.

Dalam rencana partisi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) 1947, wilayah Palestina terdiri atas 56% dikuasai Israel, 42% dan 2% merupakan jumlah yang dipisahkan untuk Jerussalem dan Bethlehem yang di bawah perwalian internasional.

Ketika terjadi Perang 1948 (Perang Yom Kippur), Israel melakukan ekspansi mencapai 78% wilayah Palestina. Saat perang enam hari pada 1967, Israel mencaplok Wilayah Tepi Barat, Sinai, dan Dataran Tinggi Golan. Pada 1964 terjadi basis revolusi yang dilaksanakan Organisasi Pembebasan Palestina (Palestinian Liberation Organization).

Antara 1967 hingga 1993, sekitar 180 pemukiman Palestina dikelilingi kawasan pemukiman baru Israel. Sekitar 10.500 orang Palestina dari 75.000 terkurung dalam periode ini. Sekitar 13.350 unit rumah dirusak. (Ant/OL-01)

Source: media indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar